Juli memang tiga bulan lagi. Namun bulan pilpres itu diawali dengan bulan April sebagai pileg yang sebentar lagi akan dilalui yakni 9 April 2014. Nah, momen pileg dan pilpres 2014 ini memunculkan banyak spekulasi nama-nama calon presiden dan wakil presiden di bursa politik Indonesia. Ada yang sudah terangan-terangan memasangkan paket capres – cawapres, namun juga ada yang masih menggadang-gadang siapakah pendampingnya.
Kalau diotak-atik nama capres – cawapres yang muncul dalam kancah politik Indonesia, akan menghasilkan singkatan atau akronim yang lucu , unik sekaligus bermakna . Coba baca semacam berikut!
JAB ( JOKOWI – ARB) = Kata Jab adalan istilah dalam olah raga tinju yang artinya pukulan pendek. Bisa ditafsirkan pasangan ini akan menjadi pukulan bagi partai lain bahkan rakyat Indonesia. Sebab sejak lama PDIP yang mengusung Jokowi dikenal partai oposisi bagi penguasa yang saat itu dikendalikan oleh Golkar.
JAS (Jokowi – Abraham Samad) = Jas adalah baju resmi (potongan eropa) berlengan panjang, berkancing satu sampai tiga,dipakai diluar kemeja. Jas adalah simbol elegan, mewah, dan berkelas bagi si pemakainya. Namun, juga bisa menjadi pakaian yang menggerahkan badan mengingat indonesia adalah negara tropis yang suhunya panas sepanjang hari. Para koruptor tentu akan gerah dengan pasangan ini, bukan?
JAM (Jokowi – Anis Matta) = Kata Jam dalam bahasa Indonesia adalah penunjuk jumlah waktu . Namun, jam dalam bahasa Inggris bermakna sele, kemacetan lalu lintas, kesukaran. Kata turunannya Jammed yang berarti menyumbat, mengganggu (brodcast), menekan, menjepit, berdesak-desakan. Pasangan Nasionalis – Agamis ini bisa jadi ideal , lengket macam sele, namun bisa juga berdesak-desakan saling menekan semacam dua gitar melodi yang saling unjuk kebolehan yang disebut dengan permainan ngejem!
JOKIMUKA( Jokowi – Muhammad J. Kalla) = Joki bisa bermakna 1) penunggang kuda pacuan, 2) pengatur lagu yang menangani mesin perekam lagu atau piringan hitam(di studio atau diskotek), dan 3) orang yang mengerjakan ujian untuk orang lain dengan menyamar sbg peserta ujian sebenarnya dan menerima imbalan uang. Sedangkan muka bermakna wajah, air muka atau rupa muka.
WARTA (Wiranto – Hari Tanoe) = Warta adalah berita atau kabar. Ini istilah yang berhubungan dengan persuratkabaran atau bahkan broudcast radio dan pertelevisian. Klop mengingat Hari Tanoe Sudibyo yang jago dalam pertelevisian sebab dikenal memiliki MNC TV. Kuasai media publik signifikan dengan sampainya informasi kehadapan publik. Opini masyarakat akan terbentuk seiring opini pada media. Media bisa sebagai pembentuk karakter masa. Oleh karena itu seyogyanya tayangan di televisi bermuatan karakter yang baik sesuai budaya dan norma ketimuran yang kita punya.
PRABU RIJAL B (Prabowo Abu Rijal Bakri) = Prabu adalah raja. Istilah ini dipakai untuk menyebut kehormatan sang raja. Sedangkan Rijal dalam bahasa Arab bermakna seorang pria atau laki-laki. Pasangan ini bisa dimaknai penguasa (seorang) pria yang merajai Indonesia . Klaim bahwa Indonesia akan terwakili oleh Jawa – Luar Jawa terjadi pada pasangan ini. Prabowo yang gagah dengan naik kuda pada kampanyenya seolah raja di tengah masanya. Sedangkan ARB adalah sosok dari luar Jawa yang punya kans kuat untuk ikut dalam lingkup kekuasaan. Kalau ini terjadi akankah menjadi penguasa terkuat ke – B setelah ke- A? Mengingat dibesarkan dilingkungan yang sama satu Ibu satu Bapak?
PROMAH (Prabowo – Mahfud MD) = Akronim yang seirama dengan obat sakit maag (dibaca mah) ini memang bisa jadi mengobati sakit maag masyarakat Indonesia. Maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan padalambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut.Penyebabnya bisa karena penderita makan secara tidak teratur. Maag juga bisa terjadi apabila si penderita telat makan. Nah, bukankah rakyat Indonesia masih banyak yang telat makan sebab kemiskinan yang merata?
PAS ( Prabowo – Abdus Samad) = Pas adalah kata percakapan yang bisa dimaknai KLOP – TEPAT – COCOK – JITU – TIDAK KURANG TIDAK LEBIH. Pasangan ini dianggap tepat ( menurut orang yang setuju) sebab 1) mencerminkan Jawa dan Luar Jawa, 2) Tegas disiplin dgn disiplin kemiliteran dan tegas disiplin dgn berantas korupsi ,3) Pasangan militer dan sipil.
Akhirnya, Indonesia memang membutuhkan pasangan pemimpin yang tepat, berkelas serta mampu menyejahterakan rakyat Indonesia sehingga Indonesia memiliki nilai tawar (bargaining position) di kancah politik dunia. Namun, untuk meraihnya janganlah memakai segala cara. Ingat, jangan bertengkar seperti anjing rebutan tulang ! Kepala boleh panas namun hati tetap dingin. Siapapun yang terpilih, yang menang adalah Indonesia! Amin.