Menghadap Tuhan, Butuh Waktu 50.000 Tahun

Sumber Gb : (berita mandiri.com)

Ada yang terbersit dalam benak ketika membalas komentar sahabat Kompasianer bahwa Surat Al Ma’aarij ,ayat 4 bisa menjadi wawasan berpikir . Balas komen itu menanggapi postingan saya tentang Mudik?Jangan Lupa Nyekar!  Mengapa? Mari kita baca terjemahan berikut  Q.S 70 :

تَعْرُجُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

Artinya :

Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.*

Lalu foot not dalam Al Qur’an dan Terjemahan, terbitan Depag, 1971 menuliskan * Maksudnya: malaikat-malaikat dan Jibril jika menghadap Tuhan memakan waktu satu hari. Apabila dilakukan oleh manusia, memakan waktu lima puluh ribu tahun.

Dalam perpektif keislaman dan keimanan, hal ini tentu  bukan pernyataan kosong. Sebab yang berkata adalah Tuhan itu sendiri dengan sebutan firman Tuhan dalam kitab Suci Al-Quran. Maka , dapat disimpulkan ke dalam beberapa kalimat  sebagai berikut :

  1. Pernyataan firman itu  haruslah diyakini sebagai kebenaran mutlak.
  2. Para Malaikat menghadap kepada Tuhan membutuhkan waktu satu hari.
  3. Jibril ( sebutan lain Ar-Ruh Al -Amin, Asy syu’araa’ 193 ) menghadap kepada Tuhan juga membutuhkan waktu satu hari saja.
  4. Apabila dilakukan oleh manusia, memakan waktu lima puluh ribu tahun.

Kalaulah demikian, konsekuensinya kita sebagai manusia akan dihadapkan pada kenyataan bahwa bila kita berdoa atau  beribadah (menghadap kepada Tuhan ) pada hari Senin,27 Agustus 2012 Masehi , maka akan sampai kehadapan Tuhan kelak pada hari Senin, 27 Agustus 52012. Ala mak!!!, pada tahun 52.012 Masehi. Komentar yang patut , ” Fantastis,  kronis , pesimis, mringis dan menangis!”

  1. Fantastis, sangat luar biasa. Begitu lamanya doa (ibadah) itu baru sampai kehadapan Tuhan. Bahkan (pasti)  jasad manusia yang bersangkutan telah dulu berkalang tanah kembali kepangkuan bumi, doa itu pun belum sampai-sampai  juga.
  2. Kronis, very-very  long long time , tahan dalam waktu yang lama di awang-awang –  antara bumi dan Ar’sy (Singgasana Tuhan) alias tidak sampai-sampai.
  3. Pesimis, tipis harapan untuk bisa terbalas langsung dan singkat.
  4. Mringis, he…he…Maaf, ini bahasa Jawa yakni gestur mimik muka yang kesakitan .
  5. Menangis, bersedih dengan gelimang cucuran air mata karena ibadah ternyata adalah fatamorgana. Ibarat melihat air di padang gurun yang luas, padahal kita sedang kehausan yang sangat di tengah terik  menyengat.

Analogi Sebuah Jawab

Ketika seekor semut (dari Pulau Bali)  diperintahkan menghadap kepada Sang Presiden di Istana Jakarta tentu akan memakan waktu bertahun-tahun. Bahkan cenderung tidak akan sampai. Sebab rintangan dan halangan sepanjang jalan sangatlah kompleks. Selat Bali dengan gelombangnya yang ganas bisa mengkaramkan bahkan menghayutkan kapal Ferry ke lautan luas, apalagi seekor semut kecil. Belum lagi sedotan seekor trenggiling yang siap sedia melahap ribuan semut ,apalagi hanya seekor.

Nah, lain persolannya bila si semut naik B0uraq Airlines yang menggaransi langsung antar ke istana! Hemm…!

Bagaimana ini?

Apanya yang salah? Ayat atau firman Tuhankah? Atau kita adalah orang yang pandir, bebal spiritual? Jawabnya, bukan pernyataan Tuhan yang salah. Maha benar Allah dengan segala firmanNya.

Solusi

Kecepatan malaikatlah yang menjadi kunci permasalahan ini. Manusia tanpa daya dan tidak memiliki kapasitas cepat dalam satu hari menuju kepada Tuhannya. Namun, malaikatlah terlebih Ruh Al Amin, Jibril yang memiliki ini. Pantaslah, nabi Muhammad berteman setia dengan Jibril yang mengantarkannya keharibaan Allah SWT ( Isra’ Mi’raj). Beliau hanya menumpang kepada Jibril yang memiliki kecepatan luar biasa yakni secepat kilat Buraq (bahasa Arab: البراق , al-burāq; “cahaya atau kilat”) .

Sedangkan pada orang yang beriman , shalat adalah mi’rajnya. Shalat itu sendiri dalam satu riwayat Hadis dikatakan sebagai mi’rajul mu’minin (Hadist Riwayat Bukhari) yakni Mi’rajnya orang yang beriman. Tentu dengan syarat menumpang al-burāq! Bukan dengan Bouraq!

Tags: , ,

Tinggalkan Komentar Ya!