Merajut Mimpi Sang Guru

MERAJUT MIMPI INDAH

Tat kala Undang-undang Guru dan Dosen diundangkan, mimpi indah sang guru mulai bertaburan. Jujur semangat guru untuk merubah ikon PAHLAWAN TANPA TANDA JASA  menjadi PEMBANGUN INSAN CENDIKIA merata dimana-mana. Tapi lebih jujur lagi, sebenarnya Tunjangan Profesional Guru ( TPG) itulah yang menggiurkan. Tunjangan satu kali gaji pokok inilah yang kadangkala menjadi mimpi indah sang guru. Maklum imaj guru adalah pekerjaan tak menjanjikan. Pas-pasan. Gali Lubang tutup lubang. Hal itu bertahun-tahun menimpa sang guru republik Indonesia. Barangkali sama tuanya dengan usia kemerdekaan negara yang mengalahkan penjajah PORTUGIS, INGGRIS, BELANDA, DAN JEPANG hanya dengan bambu runcing. Pekerjaan Guru dipandang sebelah mata. Bukan pilihan saat itu. Bahkan anak kecilpun tidak akan bercita-cita jadi guru, kalau ditanya. Tapi dokter atau manajer! Pilu memang. Padahal dokter ataupun manajer dipintarkan guru . Ingat  ” …Kita bisa baca karena pak guru…Kita bisa nulis karena Bu guru…( pinjam syair lagu anak Indonesia)” Salut buat guru – terutama para guru TK dan SD yang membimbing calon-calon dokter dan manajer bahkan calon presiden sekalipun. Bayangkan kalau mereka tidak bisa  baca dan tulis. Eksiskah mereka??????

Kini, mimpi indah itu tidak lagi menjadi bunga tidur, namun sudah di depan mata. Tinggal bagaimana kita meraihnya dan menikmatinya. Inilah persoalannya. Ternyata untuk merajut mimpi indah itu menjadi sebuah kenyataan  perlu lagi sebuah perjuangan. Berjibaku dengan waktu dan obsesi. Kadang lelah ditingkahi nafas yang mulai asma dan kaki terseok sebab asam urat mendera ( bagi yang menderita tentunya). Maka Tunjangan Profesi Guru harus diraih dengan dengan tahapan :

  • Sosialisasi Sertifikasi Peserta
  • Kumpulkan Berkas Peserta
  • Tes Seleksi Peserta ke PLPG
  • PLPG ( Pendidikan dan Latihan Profesionalisme Guru ) selama 10 hari
  • Pengumuman Lulus PLPG
  • Remedi ( bagi yang tidak lulus PLPG)
  • Cek Biodata ( bagi yang telah lulus PLPG)
  • Tunggu sertifikat lulus PLPG
  • Pemberkasan usulan TPG
  • Terima TPG ( di rekening masing-masing)

SEMANGAT '45 BRO!!!

Seyogyanya setiap (guru) peserta -bagaimanapun kondisinya- harus memperjuangkan mimpi indah ini tanpa mengeluh. Sebab guru sudah biasa berjuang dengan keprihatinan. Jangan pantang menyerah.Jalani saja meski harus lesehan di gedung serba guna, harus mengumpulkan berkas dan antre dalam waktu singkat, harus belajar teoritik lagi tentang pedagogik, harus pelatihan 10 hari full, harus sabar dan harap-harap cemas menunggu pengumuman lulus atau remedi, harus bisa internet untuk cek data , harus sabar menunggu PE-sertifikat-AN, harus sigap dalam pemberkasan usulan, dan buahnya para guru harus senyum bahagia serta gembira jika sudah menerima Tunjangan satu kali gaji pokok itu.Ha…ha…ha….BERAKIT-RAKIT KE HULU…

Eit ingat ya pak dan bu guru, ” Jangan dihambur-hamburkan secara konsumtif, tapi manfaatkanlah untuk PROFESIONALISME PERSONAL  GURU demi majunya pendidikan Indonesia. HIDUP GURU!

Tags:

Tinggalkan Komentar Ya!